Sewa Freezer ASI | Mum 'N Hun

Berapa Banyak dan Seberapa Sering Bayi Baru Lahir Harus Minum ASI?

Kebutuhan ASI Bayi

Sebagai seorang ibu, memahami kebutuhan ASI bayi baru lahir adalah langkah penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal si Kecil. Pada masa awal kehidupan, kebutuhan ASI bayi akan berubah seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan sistem pencernaannya. Memberikan ASI sesuai kebutuhan bayi tidak hanya penting untuk pemenuhan nutrisi, tetapi juga membantu memperkuat ikatan emosional antara ibu dan anak.

Kebutuhan ASI Berdasarkan Usia Bayi

Berikut adalah panduan umum mengenai jumlah ASI yang dibutuhkan bayi baru lahir berdasarkan usianya:

  • Hari Pertama (0-24 jam): Ukuran lambung bayi sangat kecil, hanya seukuran kelereng, sehingga kapasitasnya sekitar 5-7 ml per sesi menyusui. Ini berarti bayi mungkin hanya membutuhkan sekitar 30-60 ml ASI per hari.
  • Hari Ketiga (48-72 jam): Ukuran lambung meningkat menjadi seukuran kelereng besar, dengan kapasitas sekitar 22-27 ml per sesi. Bayi akan menyusu lebih sering, sekitar 8-12 kali sehari, untuk memenuhi kebutuhannya.
  • Hari Ketujuh (144-168 jam): Lambung bayi berkembang menjadi seukuran bola pingpong, mampu menampung sekitar 45-60 ml ASI per sesi. Pada tahap ini, ibu mungkin mulai merasakan peningkatan produksi ASI.
  • Usia 1 Bulan: Ukuran lambung bayi mencapai seukuran telur ayam, dengan kapasitas 80-150 ml per sesi menyusui. Jumlah total ASI yang dikonsumsi per hari berkisar antara 600-900 ml, tergantung pada kebutuhan masing-masing bayi.

Frekuensi Menyusui yang Dianjurkan

Frekuensi menyusui sangat penting untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang cukup dan untuk merangsang produksi ASI ibu. Bayi baru lahir umumnya perlu disusui 8 hingga 12 kali dalam 24 jam, atau setiap 2 hingga 3 jam sekali. Hal ini disebabkan oleh ukuran lambung bayi yang masih kecil dan kebutuhan nutrisi yang tinggi untuk pertumbuhan.

Baca Juga:  Kebutuhan ASI Bayi Baru Lahir: Panduan Lengkap untuk Mums

Pada minggu-minggu awal, penting untuk membangunkan bayi untuk menyusui jika ia tidur lebih dari 4 jam tanpa menyusu. Ini membantu menjaga asupan nutrisi dan merangsang produksi ASI yang optimal. Jika bayi menunjukkan tanda-tanda lapar seperti mengisap jari, membuka mulut, atau mencari puting, sebaiknya segera disusui sebelum ia mulai menangis.

Tanda Bayi Mendapatkan ASI yang Cukup

how-much-breast-milk-should-i-put-in-a-bottle-431802-591e50d2da0d4c6e86144c409e51819c
Foto: Parents.com

Sebagai ibu, Anda dapat memperhatikan beberapa tanda berikut untuk memastikan bahwa bayi Anda mendapatkan ASI yang cukup:

  • Frekuensi Buang Air Kecil: Bayi yang cukup ASI biasanya akan buang air kecil lebih dari 6 kali sehari dengan urine berwarna jernih atau kuning pucat.
  • Frekuensi Buang Air Besar: Dalam beberapa minggu pertama, bayi akan buang air besar 3-4 kali sehari dengan warna tinja kuning kecokelatan.
  • Pertambahan Berat Badan: Bayi seharusnya mulai menambah berat badan pada usia 5 hingga 7 hari, dan kembali ke berat lahir atau lebih pada usia 2 minggu.
  • Perilaku Setelah Menyusui: Bayi yang puas akan tampak tenang dan relaks setelah menyusui, serta melepaskan payudara dengan sendirinya.

Manfaat ASI untuk Bayi

ASI tidak hanya memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi, tetapi juga memiliki manfaat lain yang sangat penting, di antaranya:

  • Meningkatkan Imunitas: ASI mengandung antibodi yang melindungi bayi dari berbagai penyakit, termasuk infeksi telinga, diare, dan pneumonia.
  • Mendukung Perkembangan Otak: Asam lemak dalam ASI berperan penting dalam perkembangan otak bayi, membantu meningkatkan kemampuan kognitif.
  • Mengurangi Risiko Alergi: Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif memiliki risiko lebih rendah terhadap alergi dan asma di kemudian hari.
  • Mencegah Obesitas: Bayi yang disusui memiliki peluang lebih kecil mengalami obesitas karena ASI membantu mengatur nafsu makan secara alami.
Baca Juga:  8 Cara Menyusui Bayi yang Benar

Tips untuk Ibu Menyusui

  • Posisi dan Perlekatan yang Benar: Pastikan bayi melekat dengan baik pada payudara untuk mencegah puting lecet dan memastikan aliran ASI yang optimal.
  • Hindari Pemberian Air Putih atau Cairan Lain: Bayi yang disusui tidak memerlukan tambahan air putih, karena ASI sudah mengandung cukup air untuk memenuhi kebutuhan hidrasi bayi.
  • Perhatikan Kesehatan Payudara: Jika mengalami pembengkakan atau nyeri pada payudara, kompres hangat sebelum menyusui dan kompres dingin setelahnya dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan.
  • Konsumsi Makanan Bergizi: Pastikan Anda mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi ASI berkualitas.

Mengatasi Tantangan dalam Menyusui

Banyak ibu menghadapi tantangan dalam menyusui, seperti produksi ASI yang rendah, puting lecet, atau bayi yang sulit melekat. Beberapa solusi yang dapat membantu mengatasi tantangan tersebut antara lain:

  • Produksi ASI Rendah: Cobalah menyusui lebih sering, lakukan pijat laktasi, dan pastikan asupan cairan dan nutrisi cukup.
  • Puting Lecet: Gunakan krim lanolin atau ASI sendiri untuk membantu penyembuhan puting yang lecet.
  • Bayi Susah Menyusu: Pastikan posisi bayi nyaman, periksa apakah bayi memiliki masalah seperti tongue tie, dan konsultasikan dengan konsultan laktasi jika perlu.

Kesimpulan

Memahami kebutuhan dan pola menyusui bayi baru lahir sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Dengan memperhatikan tanda-tanda kecukupan ASI dan menjaga pola menyusui yang teratur, Anda dapat memberikan nutrisi terbaik bagi si Kecil. Jika Anda adalah ibu yang sering memompa ASI untuk keperluan penyimpanan, memiliki tempat penyimpanan yang aman sangatlah penting. Pertimbangkan untuk menggunakan layanan sewa freezer ASI dari Mum ‘N Hun yang membantu menjaga kualitas ASI tetap optimal. Kunjungi Mum ‘N Hun untuk informasi lebih lanjut.

Baca Juga:  Cara Menyusui Bayi yang Benar saat Ibu Demam

 

Scroll to Top