Mencairkan ASI beku dari freezer merupakan bagian penting dalam memastikan bayi mendapatkan ASI yang tetap berkualitas. Salah satu hal yang sering menjadi kekhawatiran adalah bagaimana menjaga nutrisi di dalam ASI agar tetap optimal setelah proses penyimpanan dan pencairan. Mencairkan ASI secara efektif tidak hanya penting untuk menjaga nutrisi, tapi juga memastikan bayi terhindar dari risiko kontaminasi. Berikut adalah panduan aman dan langkah-langkah yang bisa Mums ikuti.
Mengapa Penting Mencairkan ASI dengan Benar?
ASI yang telah dibekukan memiliki manfaat luar biasa untuk bayi, seperti mempertahankan nutrisi yang esensial dan antibodi yang mendukung kekebalan tubuh si kecil. Namun, jika tidak dicairkan dengan cara yang benar, ASI bisa kehilangan sebagian kandungan nutrisinya atau bahkan terkontaminasi oleh bakteri. Oleh karena itu, metode pencairan yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas ASI.
1. Gunakan Suhu Kamar Sebagai Pilihan Teraman
Salah satu cara paling aman dan efektif untuk mencairkan ASI adalah dengan meletakkannya pada suhu kamar. Mums bisa menempatkan botol atau kantung ASI beku di meja dapur dan biarkan mencair secara perlahan selama beberapa jam. Cara ini tidak hanya aman, tetapi juga tidak merusak nutrisi dalam ASI.
Namun, ada batas waktu yang harus diperhatikan. Setelah ASI mencair, pastikan untuk langsung menggunakannya dalam 4-6 jam. Jangan biarkan ASI berada terlalu lama pada suhu ruang, karena dapat meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri.
2. Menggunakan Air Hangat untuk Pencairan Lebih Cepat
Jika Mums memerlukan ASI lebih cepat, metode air hangat adalah pilihan yang aman. Letakkan botol ASI dalam mangkuk yang berisi air hangat (sekitar 37°C atau sedikit lebih hangat dari suhu tubuh), kemudian aduk perlahan hingga ASI mencair. Penting untuk tidak menggunakan air yang terlalu panas karena dapat merusak enzim penting dan antibodi yang terkandung dalam ASI.
Hindari mencairkan ASI dengan microwave, karena panas yang tidak merata dapat membuat beberapa bagian terlalu panas dan memecah protein penting dalam ASI.
3. Gunakan Kulkas untuk Pencairan Perlahan
Salah satu metode terbaik untuk mencairkan ASI tanpa kehilangan nutrisinya adalah dengan memindahkannya dari freezer ke kulkas. Mums bisa merencanakan pencairan ini semalam sebelumnya, sehingga keesokan harinya ASI siap digunakan. Metode ini tidak hanya aman tetapi juga membantu mempertahankan kualitas ASI.
4. Hindari Pencairan Berulang
Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah mencairkan ASI kemudian membekukannya kembali. Hal ini sebaiknya dihindari karena dapat mengurangi kualitas ASI dan meningkatkan risiko kontaminasi bakteri. Sebaiknya, ASI yang telah dicairkan harus langsung digunakan dalam waktu maksimal 24 jam setelah pencairan jika disimpan di kulkas, atau 1-2 jam jika dibiarkan pada suhu kamar.
5. Jangan Kocok ASI Terlalu Keras
Setelah ASI mencair, seringkali terlihat terpisah antara bagian lemak dan cairan. Untuk menyatukannya kembali, Mums bisa menggoyang-goyangkan botol dengan lembut. Hindari mengocok ASI terlalu keras, karena ini bisa merusak molekul protein dan mengurangi kualitas nutrisinya.
6. Periksa Warna dan Bau ASI
Sebelum memberikan ASI yang sudah dicairkan kepada bayi, perhatikan warna dan baunya. ASI beku yang dicairkan mungkin memiliki warna yang sedikit berbeda dibandingkan ASI segar, seperti kekuningan atau kebiruan, dan ini normal. Namun, jika baunya asam atau berbeda dari biasanya, lebih baik buang ASI tersebut untuk menghindari risiko bayi mengalami gangguan pencernaan.
Fun Fact: Mengapa ASI Beberapa Ibu Bau “Sabun” Setelah Dicairkan?
Beberapa Mums mungkin memperhatikan bahwa ASI yang telah dicairkan mengeluarkan bau seperti sabun. Ini disebabkan oleh enzim lipase yang terdapat dalam ASI, yang memecah lemak selama penyimpanan. Lipase sebenarnya sangat bermanfaat karena membantu bayi mencerna lemak lebih mudah. Jika bau ini mengganggu, Mums bisa mencoba untuk menonaktifkan lipase dengan cara memanaskan ASI sebelum dibekukan, tetapi tetap berhati-hati agar tidak merusak nutrisinya.
Kesimpulan
Mencairkan ASI dari freezer memang memerlukan perhatian khusus agar nutrisi penting tetap terjaga dan aman untuk dikonsumsi oleh bayi. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Mums bisa memastikan bahwa proses pencairan ASI dilakukan dengan aman, efektif, dan tetap mempertahankan kualitas ASI. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan tanda-tanda kualitas ASI sebelum memberikannya kepada si kecil.
Jika Mums merasa perlu menyimpan lebih banyak ASI beku atau membutuhkan tempat penyimpanan tambahan, Mum ‘N Hun menawarkan layanan sewa freezer ASI yang siap membantu. Dengan kapasitas yang besar dan suhu optimal, Mums bisa menyimpan ASI dengan aman. Kunjungi layanan sewa freezer ASI di Mum ‘N Hun sekarang!
Referensi: https://www.cdc.gov/breastfeeding/breast-milk-preparation-and-storage/handling-breastmilk.html
Rekomendasi Artikel Lainnya: