Sebagai seorang ibu, Mums pasti selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi si kecil, termasuk dalam hal memberikan ASI. Namun, terkadang saat menyusui, bayi bisa tersedak ASI. Kondisi ini mungkin tampak mengkhawatirkan, terutama bagi ibu baru yang belum pernah mengalaminya. Maka dari itu, penting bagi Mums untuk mengetahui ciri-ciri bayi tersedak ASI, penyebabnya, serta cara yang tepat untuk menanganinya agar si kecil tetap nyaman dan aman saat menyusu.
Apa Itu Tersedak ASI?
Tersedak adalah kondisi ketika cairan, dalam hal ini ASI, masuk ke saluran pernapasan bayi sehingga menimbulkan reaksi batuk atau bahkan kesulitan bernapas. Tersedak bisa terjadi karena berbagai alasan, mulai dari aliran ASI yang terlalu deras hingga posisi menyusui yang kurang tepat. Bayi yang tersedak seringkali menunjukkan beberapa ciri khas yang bisa Mums kenali dengan segera.
Ciri-Ciri Bayi Tersedak ASI
Agar Mums dapat bertindak cepat saat bayi tersedak, berikut beberapa tanda-tanda yang umumnya muncul:
- Batuk secara tiba-tiba
Salah satu ciri utama bayi tersedak ASI adalah batuk tiba-tiba. Batuk ini merupakan respons alami tubuh bayi untuk mencegah ASI masuk ke saluran pernapasan. Biasanya, batuk tersebut terjadi segera setelah bayi mulai menyusu atau ketika aliran ASI terlalu deras. - Napas tersengal atau berbunyi
Saat bayi tersedak, Mums mungkin akan mendengar napasnya menjadi tersengal-sengal atau terdengar seperti ada bunyi desis. Ini menandakan adanya hambatan pada saluran pernapasan akibat ASI yang masuk ke dalamnya. - Muka memerah atau membiru
Jika bayi sulit bernapas setelah tersedak, wajahnya bisa menjadi merah karena usaha kerasnya untuk batuk. Dalam kondisi yang lebih serius, warna wajah bayi bisa berubah menjadi kebiruan, yang menunjukkan kekurangan oksigen. - Tersedak disertai muntah
Beberapa bayi bisa muntah saat tersedak karena refleks tubuh untuk mengeluarkan ASI dari saluran pernapasan. Muntah ini membantu mengurangi tekanan pada paru-paru dan saluran udara bayi. - Bayi tampak panik atau gelisah
Bayi yang tersedak biasanya menunjukkan tanda-tanda kepanikan. Ia bisa menangis, meronta, atau menunjukkan ketidaknyamanan yang jelas. Ini merupakan tanda bahwa si kecil merasa terganggu dan tidak nyaman saat ASI masuk ke saluran yang salah.
Mengapa Bayi Bisa Tersedak ASI?
Beberapa faktor yang menyebabkan bayi tersedak ASI antara lain:
- Aliran ASI terlalu deras
Ini sering terjadi pada ibu yang memiliki produksi ASI melimpah atau mengalami let-down reflex yang kuat, di mana ASI keluar terlalu cepat dan bayi belum sempat menelannya dengan baik. - Posisi menyusui yang tidak tepat
Posisi menyusui yang salah dapat membuat bayi kesulitan mengatur aliran ASI, sehingga risiko tersedak meningkat. Posisi horizontal misalnya, bisa membuat ASI mengalir langsung ke tenggorokan tanpa dikontrol oleh bayi. - Bayi belum sepenuhnya menguasai teknik menyusu
Bayi yang baru lahir masih dalam tahap belajar menyusu, sehingga koordinasi antara menyusu, bernapas, dan menelan belum sempurna. Akibatnya, ia lebih rentan tersedak.
Cara Mengatasi Bayi Tersedak ASI
Jika Mums melihat bayi tersedak saat menyusu, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:
- Hentikan proses menyusui
Jika bayi batuk atau menunjukkan tanda tersedak, segera hentikan menyusui. Biarkan si kecil mengatur napasnya kembali. Usahakan untuk tetap tenang agar bayi juga merasa aman. - Posisikan bayi tegak
Pegang bayi dalam posisi tegak, dengan kepala lebih tinggi dari tubuhnya. Hal ini membantu membuka saluran napas bayi dan mencegah ASI mengalir ke paru-paru. - Bantu bayi bersendawa
Setelah bayi tenang, bantu dia untuk bersendawa. Caranya, gendong bayi dan letakkan dagunya di bahu Mums, lalu tepuk-tepuk punggungnya dengan lembut. - Perhatikan aliran ASI
Jika aliran ASI terlalu deras, coba lakukan hand expression atau memompa sedikit ASI sebelum menyusui agar bayi tidak kewalahan dengan aliran yang cepat. - Ubah posisi menyusui
Salah satu posisi yang dapat mengurangi risiko tersedak adalah koala hold atau posisi tegak. Bayi akan lebih mudah mengatur aliran ASI dan mencegah tersedak.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Walaupun tersedak ASI biasanya tidak berbahaya, ada beberapa situasi di mana Mums harus segera menghubungi dokter:
- Bayi tampak kesulitan bernapas atau wajahnya berubah menjadi kebiruan.
- Batuk tidak berhenti dalam waktu lama.
- Bayi tampak sangat lemas atau tidak responsif setelah tersedak.
Jika situasi ini terjadi, segera bawa bayi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Mencegah Bayi Tersedak ASI
Agar Mums dapat mencegah terjadinya tersedak saat menyusui, beberapa tips berikut bisa membantu:
- Atur posisi menyusui yang tepat
Posisi menyusui yang nyaman dan mendukung bayi untuk mengatur aliran ASI sangat penting. Posisi laid-back breastfeeding bisa menjadi salah satu pilihan untuk mengurangi laju aliran ASI. - Perhatikan tanda bayi kenyang
Bayi yang terlalu lapar cenderung menyusu dengan cepat, sehingga lebih rentan tersedak. Oleh karena itu, pastikan untuk memperhatikan tanda-tanda bayi kenyang dan hentikan menyusui ketika ia sudah cukup. - Pompa ASI terlebih dahulu jika diperlukan
Jika Mums memiliki aliran ASI yang sangat kuat, memompa ASI terlebih dahulu sebelum menyusui bisa membantu mengurangi risiko tersedak.
Kesimpulan
Mengetahui ciri-ciri bayi tersedak ASI sangat penting agar Mums bisa merespons dengan cepat dan tepat. Meskipun tersedak ASI bisa membuat panik, dengan penanganan yang tepat, bayi dapat kembali merasa nyaman. Jangan lupa untuk selalu memerhatikan posisi menyusui dan aliran ASI, serta memberikan waktu bagi bayi untuk belajar mengatur napas dan menelan.
Jika Mums mencari solusi untuk penyimpanan ASI yang aman dan nyaman, Mum ‘N Hun menyediakan layanan sewa freezer ASI berkualitas yang bisa membantu Mums menyimpan ASI dalam jumlah besar. Cek layanan kami di Mum ‘N Hun Freezer ASI Rental untuk informasi lebih lanjut.
Referensi: Choking first aid – infant under 1 year
Rekomendasi Artikel Lainnya: