Sewa Freezer ASI | Mum 'N Hun

Bayi yang Dapat di Aqiqahkan Maksimal Berumur: Panduan Lengkap

Bayi yang Dapat Diaqiqahkan Maksimal Berumur

Hai, Mums! Salah satu momen penting dalam kehidupan bayi adalah acara aqiqah, yang merupakan bentuk syukur dan ungkapan kebahagiaan orang tua atas kelahiran si kecil. Namun, tahukah Mums bahwa ada batasan usia untuk melakukan aqiqah bagi bayi? Artikel ini akan membahas secara detail tentang bayi yang dapat di aqiqahkan maksimal berumur berapa, serta informasi penting lainnya yang perlu Mums ketahui sebagai orang tua.

Apa Itu Aqiqah?

Secara sederhana, aqiqah adalah salah satu sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam ketika seorang bayi lahir. Aqiqah dilakukan dengan menyembelih kambing atau domba, sebagai tanda syukur kepada Allah SWT. Untuk bayi laki-laki biasanya dianjurkan menyembelih dua ekor kambing, sementara untuk bayi perempuan satu ekor kambing saja sudah mencukupi. Ritual ini juga bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi bayi dari hal-hal buruk di masa depan.

Bayi yang Dapat Di Aqiqahkan Maksimal Berumur

Menurut berbagai hadits dan pandangan para ulama, bayi yang dapat diaqiqahkan maksimal berumur 7 hari setelah kelahirannya. Ini didasarkan pada hadits Rasulullah Shalallahu wa ‘Alaihi Wasalam yang menyatakan bahwa aqiqah sebaiknya dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran. Namun, jika pada hari ketujuh belum memungkinkan, Mums tetap dapat melakukan aqiqah pada hari ke-14 atau ke-21, sesuai kemampuan.

Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Tirmidzi dan Abu Dawud yang menyebutkan bahwa aqiqah dilakukan pada hari ketujuh, atau jika tidak bisa, dapat dilaksanakan pada hari ke-14 atau ke-21.

Namun, jika pada hari-hari tersebut masih belum terlaksana, ulama membolehkan aqiqah dilakukan kapan saja selama anak tersebut belum baligh, meskipun tetap diutamakan melaksanakan aqiqah sedini mungkin. Jadi, meskipun bayi Mums sudah lebih dari 7 hari, tetap ada kesempatan untuk melaksanakannya.

Manfaat dan Hikmah dari Pelaksanaan Aqiqah

Aqiqah bukan sekadar tradisi, melainkan memiliki hikmah dan manfaat yang dalam bagi anak dan keluarga. Beberapa hikmah dari pelaksanaan aqiqah antara lain:

  1. Ungkapan Rasa Syukur
    Aqiqah adalah bentuk rasa syukur kepada Allah atas kelahiran anak yang sehat dan selamat.
  2. Mempererat Tali Silaturahmi
    Dengan menyelenggarakan aqiqah, Mums bisa sekaligus mengundang keluarga besar dan tetangga, yang tentunya dapat mempererat hubungan sosial.
  3. Membentuk Rasa Sosial
    Pembagian daging aqiqah kepada mereka yang membutuhkan menjadi bentuk amal sosial yang dianjurkan dalam Islam.

Proses Pelaksanaan Aqiqah yang Tepat

Proses aqiqah sebaiknya dilakukan sesuai syariat. Berikut langkah-langkah yang bisa Mums lakukan:

  1. Menentukan Hari Aqiqah
    Sebagaimana disebutkan sebelumnya, aqiqah sebaiknya dilaksanakan pada hari ketujuh setelah kelahiran. Jika tidak memungkinkan, hari ke-14 atau ke-21 juga bisa menjadi pilihan.
  2. Memilih Hewan yang Akan Disembelih
    Hewan yang digunakan untuk aqiqah adalah kambing atau domba. Pastikan hewan tersebut sehat, cukup umur, dan tidak cacat.
  3. Memberikan Nama kepada Anak
    Sebagian ulama menganjurkan agar penamaan anak dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan aqiqah.
  4. Membagikan Daging Aqiqah
    Daging dari hewan aqiqah dibagikan kepada keluarga, kerabat, dan juga orang yang membutuhkan. Pembagian daging bisa dalam bentuk masakan siap santap.

Kapan Waktu Terbaik Melaksanakan Aqiqah Jika Terlambat?

Apakah boleh jika aqiqah dilakukan setelah anak lebih dari 21 hari? Jawabannya adalah boleh. Meski lebih utama dilakukan pada hari ketujuh, 14, atau 21, namun aqiqah masih sah dilakukan selama anak belum mencapai usia baligh. Hal ini banyak disebutkan dalam kitab-kitab fiqh seperti Fath al-Bari dan al-Mughni.

Bagi Mums yang belum sempat melaksanakan aqiqah dalam waktu-waktu tersebut, tidak perlu khawatir karena kesempatan tersebut masih terbuka. Jadi, yang paling penting adalah niat baik dan kesungguhan Mums dalam mengikuti sunnah ini.

Fakta Menarik Tentang Aqiqah

Sebagai tambahan informasi, tahukah Mums bahwa pelaksanaan aqiqah ini juga bisa diiringi dengan prosesi tahnik? Tahnik adalah pemberian sedikit kurma atau makanan manis ke mulut bayi sebagai simbol pemberian keberkahan dan kesehatan. Ini juga sunnah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW terhadap bayi-bayi yang baru lahir.

Aqiqah di Era Modern: Pilihan Praktis untuk Orang Tua

Di era modern ini, banyak jasa yang menawarkan layanan aqiqah secara praktis, mulai dari penyediaan hewan hingga pembagian dagingnya. Hal ini tentu sangat memudahkan Mums yang memiliki jadwal padat atau tinggal di kota besar. Penyedia layanan aqiqah biasanya juga sudah memastikan bahwa seluruh proses aqiqah dilakukan sesuai dengan syariat.

Namun, penting bagi Mums untuk memilih jasa aqiqah yang terpercaya dan memiliki sertifikasi halal. Pastikan hewan yang disembelih dalam kondisi sehat dan sesuai dengan kriteria yang diatur oleh agama Islam.

Kesimpulan

Aqiqah merupakan bentuk ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan oleh orang tua sebagai tanda syukur atas kelahiran anak. Meski waktu terbaik untuk melaksanakan aqiqah adalah pada hari ketujuh setelah kelahiran, ulama membolehkan aqiqah dilakukan kapan saja sebelum anak mencapai usia baligh. Hal terpenting adalah melaksanakan sunnah ini dengan niat yang tulus dan mengikuti aturan syariat yang telah ditetapkan.

Bagi Mums yang sedang mempersiapkan aqiqah untuk si kecil, pastikan untuk memilih jasa yang terpercaya, atau jika memungkinkan, lakukan sendiri dengan tata cara yang sesuai dengan syariat. Selain itu, sebagai orang tua yang baru melahirkan, Mums juga harus memperhatikan persiapan pasca melahirkan, termasuk pengelolaan ASI.

Untuk Mums yang ingin memastikan stok ASI perah tetap aman dan tahan lama, Mum ‘N Hun menyediakan jasa rental freezer ASI dengan kapasitas besar yang cocok untuk kebutuhan keluarga. Dapatkan informasi lebih lanjut di Mum ‘N Hun.

Referensi: almanhaj.or.id

Scroll to Top