Halo Mums, Saat tubuh terasa tidak fit, demam tinggi, dan dokter mendiagnosis Mums menderita tipes (demam tifoid), dunia seakan runtuh. Kekhawatiran pertama yang melintas di benak Mums yang sedang menyusui pastilah: “Bagaimana dengan si Kecil? Apakah tipes menular melalui ASI?”
Saya mengerti, Mums. Sebagai seorang praktisi kesehatan sekaligus penulis yang telah puluhan tahun mendampingi perjalanan ibu dan anak, saya paham betul kecemasan itu. Mums ingin memberikan yang terbaik (ASI), namun takut justru membahayakan buah hati.
Mari kita bedah bersama topik ini secara mendalam, berdasarkan data ilmiah dan pengalaman praktis, agar Mums mendapatkan ketenangan dan jawaban yang valid.
Memahami Dahulu Apa Itu Tipes (Demam Tifoid)
Sebelum kita menjawab pertanyaan utama, kita perlu menyamakan persepsi. Demam Tifoid, atau yang akrab kita sebut tipes, adalah infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.
Bakteri ini hidup di dalam aliran darah dan saluran usus manusia. Penularan utamanya bukan melalui udara atau sentuhan kulit biasa, Mums.
Penularan terjadi melalui rute yang disebut fecal-oral. Sederhananya, bakteri ini keluar dari tubuh penderita melalui feses (tinja) atau urin. Bakteri ini kemudian mengontaminasi air atau makanan, yang jika dikonsumsi oleh orang sehat, akan menyebabkan orang tersebut tertular.
Gejala yang Mums rasakan biasanya berupa demam tinggi yang naik-turun (terutama sore dan malam hari), sakit kepala hebat, nyeri otot, kelelahan, dan gangguan pencernaan (bisa diare atau justru sembelit).
Fokus Utama: Apakah Tipes Menular Melalui ASI?
Sekarang, kita masuk ke pertanyaan inti yang membuat Mums cemas: apakah bakteri Salmonella typhi bisa masuk ke dalam ASI dan terminum oleh si Kecil?
Jawabannya: Sangat Jarang dan Dianggap Tidak.
Berbagai lembaga kesehatan kredibel, termasuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), menyatakan bahwa sebagian besar penyakit infeksi, termasuk demam tifoid, tidak menular melalui air susu ibu itu sendiri.
Penelitian menunjukkan bahwa ASI memiliki komponen pelindung (antibodi) yang luar biasa. Bahkan ketika Mums sakit, tubuh Mums memproduksi antibodi spesifik terhadap penyakit tersebut, yang kemudian ikut masuk ke dalam ASI dan justru memberikan perlindungan tambahan (imunitas pasif) bagi si Kecil.
Lalu, di mana letak risikonya?
Risiko penularan bukan pada ASI-nya, Mums, melainkan pada proses menyusui. Ingat rute penularan tadi (fecal-oral)? Risiko terbesar adalah jika tangan Mums tidak bersih setelah menggunakan toilet, lalu Mums menyentuh area payudara atau menyentuh si Kecil.
Inilah yang disebut penularan melalui kontak dekat akibat higienitas yang kurang terjaga, bukan karena ASI Mums “terkontaminasi” bakteri dari dalam.
Tantangan Sebenarnya: Efek Pengobatan Tipes pada ASI
Kekhawatiran yang jauh lebih relevan sebenarnya adalah efek antibiotik yang Mums konsumsi untuk mengobati tipes. Tipes adalah infeksi bakteri, sehingga pengobatannya wajib menggunakan antibiotik sampai tuntas.
Pertanyaannya, apakah antibiotik itu aman untuk si Kecil?
Sebagian besar antibiotik memang dapat masuk ke dalam ASI dalam konsentrasi yang bervariasi. Namun, kabar baiknya, banyak antibiotik yang digunakan untuk tipes tergolong aman (kompatibel) dengan menyusui.
- Pilihan yang Umumnya Aman: Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik dari golongan Sefalosporin (seperti Ceftriaxone) atau Azithromycin, yang dianggap memiliki risiko rendah terhadap bayi yang menyusu.
- Pilihan yang Perlu Pertimbangan: Antibiotik seperti Ciprofloxacin (golongan Fluoroquinolone) sering jadi pilihan utama untuk tipes, namun penggunaannya pada ibu menyusui perlu didiskusikan. Meskipun studi menunjukkan kadar dalam ASI rendah, tetap ada potensi efek samping (meski jarang) pada sendi bayi.
Inilah mengapa Mums wajib memberi tahu dokter bahwa Mums sedang aktif menyusui. Dokter akan memilihkan antibiotik yang efektif untuk Mums, sekaligus paling aman untuk si Kecil.
Jangan pernah menghentikan menyusui atau memulai antibiotik tanpa konsultasi dokter.
Tips Aman Menyusui Saat Mums Didiagnosis Tipes
Jadi, Mums tetap bisa menyusui! Namun, Mums harus menerapkan Standard Precaution (Kewaspadaan Standar) dengan sangat ketat. Ini adalah kunci utamanya.
Berikut adalah panduan praktis dari saya untuk Mums:
1. Higienitas Tangan Adalah Nomor Satu
Ini tidak bisa ditawar, Mums. Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir sesering mungkin.
Terutama, wajib cuci tangan setiap habis dari kamar mandi, sebelum memegang si Kecil, dan sebelum mulai menyusui atau memompa.
2. Jaga Kebersihan Area Payudara
Bersihkan area puting dan areola Mums dengan air bersih sebelum menyusui. Tidak perlu menggunakan sabun antiseptik berlebihan yang bisa membuat kulit kering atau tertelan bayi, cukup air bersih biasa.
3. Pertimbangkan Menggunakan Masker
Meskipun tipes tidak menular lewat droplet pernapasan, saat Mums demam tinggi, kondisi tubuh sedang rentan. Menggunakan masker saat menyusui (kontak sangat dekat) adalah langkah bijak untuk mencegah penularan virus atau bakteri lain yang mungkin “nebeng” saat Mums sakit.
4. Opsi Memompa ASI (ASIP)
Ada kalanya Mums merasa terlalu lemah dan lemas untuk menyusui langsung. Demam tinggi akibat tipes memang sangat menguras energi.
Jika ini terjadi, jangan paksakan diri, Mums. Minta bantuan Ayah atau keluarga untuk memberikan ASI Perah (ASIP) kepada si Kecil.
Pastikan Mums tetap mencuci tangan dengan bersih sebelum memegang alat pompa, dan semua bagian pompa disterilkan dengan benar setelah digunakan.
Kesimpulan: Mums Hebat, Teruslah Menyusui dengan Aman
Mums, kita bisa simpulkan dengan tegas bahwa tipes menular melalui ASI adalah sebuah mitos. ASI Mums tetaplah nutrisi terbaik dan teraman bagi si Kecil, bahkan saat Mums sakit.
Tantangan utamanya adalah menjaga higienitas Mums agar bakteri tidak berpindah melalui tangan saat proses menyusui, serta memastikan antibiotik yang Mums minum aman atas rekomendasi dokter.
Fokus Mums saat ini adalah istirahat total, minum banyak air putih, dan menghabiskan antibiotik. Jika Mums harus fokus pada pemulihan dan memilih memompa ASI untuk sementara waktu, Mums tidak perlu khawatir soal penyimpanan ASIP. Stok ASI Mums harus tetap terjaga kualitasnya.
Untuk mendukung Mums dalam situasi ini, layanan sewa freezer ASI dari Mum ‘N Hun hadir sebagai solusi praktis. Mums bisa menyimpan ASIP dengan tenang dalam freezer khusus yang higienis, memastikan si Kecil tetap mendapat nutrisi terbaik selagi Mums dalam proses pemulihan.
Tetap semangat, Mums. Mums kuat, dan Mums melakukan yang terbaik!
Penulis: Santika Reja
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: October 18, 2025