Sewa Freezer ASI | Mum 'N Hun

Apa Saja Tanda Bahwa ASI Tidak Aman untuk Dikonsumsi Setelah Disimpan?

Tanda ASI Tidak Aman Untuk Dikonsumsi

Halo Mums! Memberikan air susu ibu (ASI) pada si kecil adalah salah satu langkah terbaik untuk mendukung tumbuh kembang mereka. Namun, bagaimana jika ASI yang sudah dipompa dan disimpan ternyata tidak aman untuk dikonsumsi? Mengetahui tanda-tanda ASI yang tidak aman untuk dikonsumsi sangat penting, terutama bagi Mums yang sering memompa dan menyimpan ASI untuk persediaan. Artikel ini akan membahas dengan lengkap mengenai ciri-ciri ASI yang sudah tidak layak konsumsi setelah disimpan, beserta tips untuk menyimpan ASI dengan benar.


1. Mengenal Masa Simpan ASI yang Aman

Untuk memastikan ASI tetap aman, penting bagi Mums mengetahui masa simpan ASI sesuai jenis penyimpanan:

  • Pada suhu ruangan: ASI segar dapat bertahan antara 4–6 jam, tergantung suhu sekitar.
  • Di dalam kulkas (4°C): ASI dapat disimpan hingga 3–5 hari.
  • Di dalam freezer (suhu -18°C atau lebih dingin): ASI bisa bertahan hingga 6 bulan atau lebih.

Namun, setelah melewati waktu penyimpanan, ASI bisa mengalami perubahan kualitas, sehingga perlu diperiksa sebelum diberikan kepada bayi.


2. Ciri-ciri ASI yang Tidak Layak Konsumsi

Meskipun sudah disimpan sesuai aturan, ASI yang disimpan lama berpotensi tidak aman untuk dikonsumsi si kecil. Berikut beberapa tanda ASI yang tidak aman untuk dikonsumsi setelah disimpan:

Baca Juga:  Tips Memompa dan Menyimpan ASI: Panduan Praktis untuk Ibu Menyusui

a. Aroma yang Tidak Sedap

Salah satu tanda utama ASI yang sudah rusak adalah aroma tidak sedap. ASI yang baik memiliki aroma segar atau sedikit manis, tetapi jika Mums mencium bau asam atau busuk, kemungkinan besar ASI tersebut sudah tidak layak konsumsi. Bau asam ini bisa terjadi karena oksidasi lemak dalam ASI atau kontaminasi bakteri.

b. Perubahan Warna

ASI yang rusak kadang mengalami perubahan warna. Biasanya, ASI yang segar berwarna putih kekuningan. Jika warna ASI berubah menjadi kekuningan pekat atau keabuan, maka ini bisa menjadi indikasi bahwa ASI tersebut sudah tidak aman. Warna yang berubah signifikan menunjukkan adanya proses oksidasi atau pencampuran zat asing yang tidak diinginkan.

c. Tekstur ASI yang Menggumpal atau Terpisah

Secara alami, ASI memiliki lapisan lemak yang mungkin terpisah saat disimpan dan bisa diatasi dengan mengocok lembut sebelum digunakan. Namun, jika ASI tetap menggumpal atau teksturnya tampak kental meskipun sudah dikocok, ini bisa menjadi tanda bahwa ASI sudah tidak layak.


3. Faktor yang Mempengaruhi Kerusakan ASI

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi daya tahan ASI selama penyimpanan, di antaranya:

  • Suhu Penyimpanan: Penyimpanan pada suhu tinggi atau tidak stabil bisa mempercepat proses pembusukan ASI.
  • Kebersihan Peralatan: Botol dan pompa ASI yang tidak steril bisa menjadi sarang bakteri yang mempercepat kerusakan ASI.
  • Cara Menyimpan dan Menghangatkan: ASI yang sering dipanaskan ulang atau dibiarkan terbuka di suhu ruangan rentan terkontaminasi.

4. Tips Menyimpan ASI agar Tahan Lama

Agar ASI yang Mums simpan tetap aman, berikut beberapa tips praktis yang dapat diikuti:

  1. Gunakan Botol atau Kantong ASI Steril: Pastikan semua peralatan yang digunakan bersih dan bebas dari kontaminasi.
  2. Labeli Tanggal dan Jam Penyimpanan: Catatan ini penting agar Mums tahu kapan waktu penyimpanan ASI habis.
  3. Simpan di Bagian Belakang Freezer: Bagian ini memiliki suhu yang lebih stabil, sehingga membantu memperpanjang masa simpan ASI.
  4. Hindari Menghangatkan ASI di Microwave: Microwave bisa merusak nutrisi ASI dan menciptakan titik panas yang berbahaya bagi bayi.
Baca Juga:  Cara Menggunakan Pumping Spectra yang Benar

5. Fakta Menarik tentang Kualitas ASI yang Disimpan

Tahukah Mums? Menurut studi yang diterbitkan oleh Journal of Human Lactation, ASI yang disimpan lebih dari batas waktu simpan memiliki penurunan signifikan dalam kandungan antibodi dan nutrisi. Artinya, semakin lama disimpan, kualitas ASI bisa berkurang meskipun belum tercium bau asam atau berubah warna. Oleh karena itu, menjaga kualitas ASI yang disimpan dengan baik menjadi kunci untuk tetap memberikan asupan terbaik bagi si kecil.


6. Apakah ASI yang Dicampur dengan ASI Lama Aman?

Banyak Mums bertanya apakah aman mencampurkan ASI lama dengan ASI yang baru dipompa. Berdasarkan saran dari ahli laktasi, sebaiknya Mums menghindari mencampur ASI yang sudah disimpan dalam waktu lama dengan ASI baru karena ada risiko kontaminasi silang yang bisa mempengaruhi kualitas keduanya.


7. Apa yang Harus Dilakukan Jika ASI Terindikasi Tidak Aman?

Jika Mums menemukan ASI yang terlihat atau berbau mencurigakan, sebaiknya jangan diberikan kepada bayi. Mums bisa mempertimbangkan untuk membuang ASI tersebut demi keamanan si kecil. Selalu ingat bahwa keselamatan dan kesehatan bayi lebih penting daripada mempertahankan ASI yang sudah rusak.


Kesimpulan

Memahami tanda-tanda ASI yang tidak aman untuk dikonsumsi setelah disimpan sangatlah penting bagi Mums yang ingin memberikan ASI terbaik bagi si kecil. Dengan mengetahui ciri-ciri ASI rusak dan menerapkan cara penyimpanan yang benar, Mums bisa menjaga kualitas ASI agar tetap aman dan bergizi. Selalu periksa aroma, warna, dan tekstur ASI sebelum memberikannya kepada bayi.

Bagi Mums yang membutuhkan solusi praktis dalam penyimpanan ASI dalam jumlah besar, pertimbangkan layanan sewa freezer ASI dari Mum ‘N Hun. Dengan kapasitas penyimpanan yang besar, Mums bisa lebih leluasa menyimpan ASI tanpa khawatir kualitasnya berkurang.

Baca Juga:  Kenali Ciri-Ciri ASI Basi di Kulkas Agar ASI Tetap Aman untuk Bayi

Referensi: Lawrence, R. A., & Lawrence, R. M. (2016). Breastfeeding: A Guide for the Medical Profession. Elsevier Health Sciences.

Scroll to Top