Sewa Freezer ASI | Mum 'N Hun

Cara Bijak Mengatasi Kecemburuan Kakak pada Adik Baru — Tips Parenting dari Ahlinya

A heartwarming moment as a young child embraces a newborn sibling with mother nearby.
Mengatasi kecemburuan anak terhadap adiknya. Foto: Pexels/RDNE Stock project

Ketika si kecil lahir, kebahagiaan keluarga terasa lengkap. Namun bagi sang kakak, kehadiran adik baru bisa menjadi sumber emosi campur aduk — antara penasaran, senang, dan… cemburu.
Fenomena ini sangat umum, dan bukan tanda bahwa anak “tidak sayang” pada adiknya. Ia hanya butuh waktu dan bimbingan untuk beradaptasi dengan peran baru.


Mengapa Kakak Bisa Merasa Cemburu?

Dalam psikologi anak, rasa cemburu muncul karena persepsi kehilangan kasih sayang.
Anak yang tadinya menjadi pusat perhatian kini harus berbagi waktu, cinta, dan ruang dengan bayi baru.
Beberapa tanda umum kecemburuan antara lain:

  • Kakak jadi lebih manja atau mudah menangis.

  • Mulai meniru perilaku bayi seperti minta disuapi atau digendong.

  • Terkadang muncul sikap agresif terhadap adik.

Kenapa kakak cemburu pada adik, tanda anak pertama cemburu, psikologi anak pertama setelah adik lahir.


5 Langkah Bijak Menghadapi Kecemburuan Kakak

1. Libatkan Kakak Sejak Awal Kehamilan

Ajak kakak menjadi bagian dari perjalanan ini — misalnya membantu menyiapkan perlengkapan bayi atau memilih nama adik.
Dengan begitu, ia merasa dilibatkan dan dihargai, bukan ditinggalkan.


2. Validasi Perasaannya

Jangan buru-buru menolak rasa cemburunya. Katakan,

“Mama tahu kamu kangen waktu Mama lebih sering main sama kamu. Tapi Mama tetap sayang kamu, seperti dulu.”
Pendekatan empatik seperti ini membantu anak merasa aman secara emosional.


3. Beri Waktu Eksklusif untuk Kakak

Walau sesibuk apa pun, sempatkan waktu hanya untuk kakak.
Contohnya: membaca buku bersama, menggambar, atau sekadar jalan sore berdua.
Konsistensi kecil ini menumbuhkan rasa dicintai dan diperhatikan.


4. Libatkan Kakak dalam Merawat Adik

Anak senang merasa berguna.
Ajak ia membantu hal sederhana seperti mengambilkan popok, menyanyi untuk adik, atau menepuk lembut punggung adik saat tidur.
Lalu beri pujian tulus:

“Wah, adik beruntung punya kakak sebaik kamu!”
Ini memperkuat hubungan positif kakak-adik sejak dini.


5. Hindari Perbandingan dan Tekanan

Kalimat seperti “Kamu harus lebih sabar, kan sudah besar” justru membuat kakak merasa bersalah.
Fokuslah pada penguatan positif, bukan tuntutan.
Ingat, setiap anak butuh ruang untuk mengekspresikan emosinya dengan cara yang berbeda.

Baca Juga:  Postpartum Depression: Panduan Lengkap untuk Mums

Tanda Kecemburuan yang Perlu Diperhatikan

Beberapa anak bisa melewati fase ini dengan cepat, tapi jika muncul tanda-tanda berikut, orang tua sebaiknya lebih waspada:

  • Sering menyakiti diri sendiri atau adik.

  • Menolak makan, tidur, atau bermain.

  • Terlihat menarik diri dari lingkungan sekitar.

Jika gejalanya berlanjut, jangan ragu berkonsultasi dengan psikolog anak. Pendampingan profesional dapat membantu mengurai akar emosinya dengan cara yang sehat.


Kesimpulan: Bangun Cinta, Bukan Saingan

Kecemburuan kakak terhadap adik baru adalah proses adaptasi yang wajar.
Dengan empati, komunikasi terbuka, dan perhatian yang seimbang, orang tua bisa membantu kakak bertransformasi dari “si cemburu” menjadi penyayang terbaik bagi adiknya.

Ingat: tugas utama orang tua bukan menghapus rasa cemburu, tapi mengajarkan anak bagaimana mengelola perasaan itu dengan cinta.


FAQ – Pertanyaan Umum

1. Apakah normal kakak menolak melihat adik?
Ya. Ini biasanya fase awal adaptasi dan akan mereda seiring waktu. Jangan paksa interaksi.

2. Apa yang harus dilakukan saat kakak bilang, “Mama lebih sayang adik”?
Jawab dengan lembut dan jujur:

“Mama sayang kalian berdua, tapi dengan cara berbeda karena kalian unik.”

3. Apakah boleh memberi hadiah pada kakak saat adik lahir?
Tentu boleh. Hadiah kecil membantu kakak merasa tetap diperhatikan.

Penulis: Santika Reja

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: October 6, 2025

Scroll to Top