Sewa Freezer ASI | Mum 'N Hun

Cara Aman Membawa ASI Beku Saat Perjalanan Jauh

baby on gray stroller
Foto: Pexels/Alexander Grey

Halo Mums! Siapa nih yang sudah punya rencana traveling dalam waktu dekat? Entah itu mudik ketemu kakek-nenek, staycation cantik di luar kota, atau bahkan work trip yang mengharuskan Mums berpisah sementara dengan Si Kecil.

Pasti seru banget ya, Mums, membayangkan suasana baru. Tapi… tunggu dulu.

Buat Mums yang sedang dalam perjalanan meng-ASI-hi, satu pikiran pasti langsung melintas: “Gimana nasib stok ASI perah (ASIP) di freezer?”

Galau melanda. Antara senang mau jalan-jalan, tapi khawatir ‘liquid gold’ yang sudah dikumpulkan dengan penuh perjuangan (dan drama pompa tengah malam!) jadi sia-sia. Membayangkan ASI beku mencair di tengah jalan itu rasanya lebih horor daripada nonton film misteri, ya kan?

Tenang, Mums. Deep breath.

Membawa ASI beku saat perjalanan jauh itu bukan misi yang mustahil, kok. Ini adalah ‘Operasi Badai Emas’ yang sangat mungkin berhasil, asalkan Mums tahu strategi dan persiapan tempurnya. Di artikel ini, kita akan kupas tuntas semua rahasia agar ASIP Mums tetap aman, beku, dan berkualitas sampai di tempat tujuan. Siap, Mums?

 

Persiapan Adalah Kunci: ‘Baju Perang’ Wajib Mums!

 

Anggap saja ini seperti mempersiapkan misi penting. Kunci sukses membawa ASI beku adalah pada perlengkapan Mums. Jangan sampai salah kostum! Berikut adalah ‘baju perang’ yang wajib Mums siapkan:

 

1. Tas Pendingin (Cooler Bag) atau Styrofoam Box

 

Ini adalah ‘benteng’ utama Mums. Pilihannya ada dua:

  • Cooler Bag (Soft Case): Praktis untuk perjalanan singkat atau jika Mums membawanya ke kabin pesawat. Pilih yang kualitas insulasinya premium, Mums. Yang dindingnya tebal dan bisa menahan suhu dingin berjam-jam.
  • Styrofoam Box (Hard Case): Ini pilihan terbaik untuk perjalanan darat yang panjang (mobil atau kereta) atau jika Mums menitipkannya di bagasi (meskipun berisiko). Styrofoam adalah isolator suhu yang sangat baik. Mums bisa beli di toko ikan hias atau toko perlengkapan frozen food.

 

2. Amunisi Pendingin (Ice Gel/Blue Ice/Dry Ice)

 

Ini adalah ‘pasukan’ penjaga suhu. Semakin banyak, semakin baik.

  • Ice Gel/Blue Ice: Pastikan Mums membekukan ice gel ini minimal 24-48 jam sebelum berangkat. Bekukan di freezer paling dingin. Gunakan dalam jumlah banyak. Prinsipnya, ASI harus ‘dipeluk’ oleh ice gel.
  • Dry Ice (Es Kering): Ini adalah opsi powerful untuk menjaga ASI tetap beku dalam waktu sangat lama (bisa 24 jam lebih). Tapi, penggunaannya agak tricky. Jika Mums naik pesawat, wajib lapor ke maskapai karena dry ice termasuk dangerous goods. Biasanya ada batasan (sekitar 2-2.5 kg) dan boksnya harus diberi ventilasi.
Baca Juga:  Pola Menyusui yang Baik: Manfaat, Tips, dan Rancangan Tabel

 

3. Teknik ‘Packing’ Anti Celah

 

Nah, ini bagian penting. Jangan asal cemplung, Mums!

  1. Maksimalkan Kepadatan: Pastikan ASI Mums sudah beku solid seperti batu.
  2. Teknik Sandwich: Lapisi dasar cooler box dengan ice gel beku. Susun ASI beku di atasnya. Selipkan ice gel lagi di sela-sela dan di samping. Terakhir, tutup bagian atas ASI dengan ice gel lagi.
  3. Minimalkan Udara: Ruang udara kosong adalah musuh. Jika masih ada celah di dalam boks, isi dengan gumpalan koran, handuk kecil, atau bubble wrap agar suhu dingin tidak cepat hilang.
  4. Segel Rapat: Tutup cooler box atau cooler bag dengan rapat. Jika pakai Styrofoam, lakban keliling sambungan tutupnya agar udara luar tidak masuk.

 

Aturan Main di Bandara: Bolehkah Membawa ASI Beku di Pesawat?

 

Ini pertanyaan yang paling sering bikin Mums deg-degan. Kabar baiknya: BOLEH BANGET, Mums!

Maskapai penerbangan dan petugas keamanan bandara (di Indonesia maupun internasional, seperti TSA di AS) umumnya sangat memaklumi kebutuhan ibu menyusui. ASI dianggap sebagai medical liquid atau kebutuhan bayi.

Namun, ada aturan mainnya agar Mums lolos check-point dengan mulus:

  • Wajib Lapor (Declare!): Saat di mesin X-Ray, keluarkan cooler bag ASI Mums secara terpisah. Sampaikan dengan jelas dan percaya diri kepada petugas, “Pak/Bu, ini isinya ASI perah beku.”
  • Beku Lebih Baik: ASI yang dalam kondisi beku solid (keras seperti batu) biasanya paling mudah lolos pemeriksaan. Petugas bisa melihat jelas di X-Ray bahwa itu adalah benda padat.
  • Bagaimana Jika Cair? Jika ASI Mums cair atau setengah mencair, aturan cairan (biasanya di atas 100ml) mungkin berlaku jika Mums bepergian tanpa bayi. Tapi jika Mums bepergian dengan Si Kecil, biasanya tetap diizinkan dalam jumlah wajar (untuk kebutuhan selama penerbangan).
  • Jangan Dicampur: Hindari mencampur ice gel yang sudah mencair (berbentuk air) di dalam botol ASI. Pisahkan saja.
  • Surat Dokter (Opsional): Untuk jaga-jaga, terutama penerbangan internasional, membawa surat keterangan dari dokter laktasi atau dokter anak bisa membantu, tapi seringnya tidak diminta jika Mums sudah proaktif melapor.
Baca Juga:  Panduan Lengkap Mengenali Ciri-Ciri ASI Beku yang Bagus dan Rusak untuk Busui

 

Strategi Berdasarkan Tipe Perjalanan

 

Trik membawa ASI beku saat perjalanan jauh tentu beda, tergantung Mums naik apa.

 

Perjalanan Darat (Mobil Pribadi atau Kereta Api)

 

Ini adalah opsi paling fleksibel.

  • Mobil: Mums bisa menggunakan styrofoam box besar. Letakkan di tempat yang paling sejuk di mobil (hindari dekat jendela yang kena matahari langsung). Jika Mums punya car cooler yang bisa dicolok ke lighter mobil, itu lebih baik lagi.
  • Kereta Api: Pastikan cooler bag Mums ringkas tapi tebal. Mums bisa menyimpannya di bawah kursi. Usahakan untuk tidak sering membuka tutup cooler bag.

 

Perjalanan Udara (Pesawat)

 

Seperti yang dibahas di atas, fokus Mums adalah lolos keamanan bandara.

  • Kabin vs Bagasi: Sangat disarankan untuk membawa cooler bag ASI ke kabin. Menaruhnya di bagasi tercatat sangat berisiko. Kenapa? Pertama, risiko delay atau koper hilang. Kedua, suhu di kompartemen bagasi tidak bisa diprediksi (bisa sangat dingin, tapi bisa juga tidak) dan Mums tidak bisa memonitornya.
  • Gunakan Dry Ice (dengan Hati-hati): Jika penerbangan Mums sangat panjang (misal, 10 jam lebih atau transit), pertimbangkan dry ice. Tapi ingat, konfirmasi ke maskapai minimal 24 jam sebelum terbang mengenai regulasi mereka.

 

‘Plan B’ Saat Darurat: Apa yang Harus Dilakukan Jika ASI Mulai Mencair?

 

Sudah persiapan maksimal, tapi takdir berkata lain. Di tengah perjalanan, Mums cek dan ternyata ice gel sudah tidak dingin dan ASI mulai mencair di bagian pinggir. Panik? Jangan dulu, Mums.

Ini panduan daruratnya:

  1. Jika Masih Ada Kristal Es: Jika ASI Mums mencair sebagian, tapi masih ada gumpalan atau kristal es di tengahnya (masih slushy), ASI tersebut masih aman untuk dibekukan kembali setibanya di tujuan. Namun, beri label “Beku Ulang” dan prioritaskan untuk segera diminum.
  2. Jika Sudah Mencair (Tapi Masih Dingin): Jika ASI sudah mencair sempurna tapi suhunya masih sangat dingin (seperti baru keluar dari chiller), Mums harus segera memasukkannya ke kulkas (bukan freezer) setibanya di tujuan. ASI ini harus dikonsumsi dalam waktu 24 jam. Tidak boleh dibekukan kembali.
  3. Jika Sudah Mencair (Suhu Ruang): Jika sudah mencair dan suhunya sudah mencapai suhu ruang, ASI ini hanya bertahan sekitar 2-4 jam. Sebaiknya segera diberikan ke Si Kecil.
Baca Juga:  Perbedaan Cooler Bag dan Thermal Bag: Panduan Lengkap untuk Mums

Tips di tempat tujuan: Segera titip ASI Mums di freezer dapur hotel atau restoran terdekat. Telepon hotel dari jauh-jauh hari untuk memastikan ketersediaan fasilitas freezer (bukan mini bar yang hanya mendinginkan).

 

Ketika Tiba di Tujuan: Manajemen Stok ASI Pasca Perjalanan

 

Hore, Mums selamat sampai tujuan! ‘Operasi Badai Emas’ hampir selesai. Eits, tapi ada langkah terakhir.

  1. Inspeksi ASI: Cek satu per satu kondisi kantong atau botol ASI Mums.
  2. Pisahkan dan Labeli: Pisahkan ASI yang masih beku sempurna dengan yang agak mencair.
  3. Prioritaskan: ASI yang tadi dalam perjalanan (terutama yang sempat sedikit mencair) harus menjadi prioritas utama untuk dikonsumsi Si Kecil (prinsip FIFO – First In, First Out).
  4. Segera Bekukan: Masukkan semua yang masih beku solid ke freezer di tempat Mums menginap.

 

Perjalanan Pindah Rumah atau Stok Melimpah? Mum ‘N Hun Punya Solusinya!

 

Lega ya, Mums, ternyata membawa ASI beku saat perjalanan jauh itu sangat mungkin dilakukan. Perjalanan liburan atau mudik singkat mungkin bisa teratasi dengan cooler bag dan strategi di atas.

Tapi, bagaimana jika ‘perjalanan’ Mums itu adalah pindah rumah? Atau Mums akan kembali bekerja (WFO) dan stok ASI di freezer kulkas rumah sudah membludak sampai tidak muat lagi?

Wah, kalau itu ceritanya beda. Mums butuh ‘benteng’ yang lebih kuat dan permanen di rumah.

Nah, kalau Mums berdomisili di area Jabodetabek dan lagi pusing mikirin space untuk ‘liquid gold’ Si Kecil, nggak perlu repot-repot beli freezer baru yang mahal (dan nanti bingung mau ditaruh mana kalau sudah selesai menyusui).

Mum ‘N Hun hadir sebagai solusi anti ribet buat Mums. Kami menyediakan layanan sewa freezer ASI khusus yang higienis, hemat listrik, dan pastinya diantar langsung ke depan pintu rumah Mums. Mums bisa fokus memompa dan menabung ASI dengan tenang, urusan penyimpanan serahkan pada kami!

Yuk, intip solusi freezer ASI anti ribet dari Mum ‘N Hun di sini! https://mumnhun.id

Penulis: Santika Reja

Editor: Santika Reja

Terakhir disunting: November 2, 2025

Scroll to Top