
Halo, Mums
Pernah nggak, Mums merasa ASI yang keluar saat dipompa jadi lebih sedikit, atau si kecil menyusu lebih lama tapi tetap rewel? Kalau iya, bisa jadi itu tanda produksi ASI Mums sedang menurun.
Tenang, ini wajar banget terjadi di berbagai fase menyusui. Tapi penting untuk tahu tanda-tandanya sejak dini supaya Mums bisa cepat ambil langkah. Yuk, kenali satu per satu ciri-ciri produksi ASI berkurang berikut ini.
1. Payudara Terasa Lebih Lembek dari Biasanya
Di awal masa menyusui, payudara biasanya terasa penuh dan berat — tanda produksi ASI melimpah. Tapi kalau sekarang terasa lembek bahkan setelah jarak waktu lama dari sesi menyusui terakhir, ini bisa jadi sinyal bahwa produksi mulai menurun.
Namun, jangan langsung panik, Mums! Kadang tubuh sudah menyesuaikan dengan kebutuhan bayi, jadi payudara terasa lebih nyaman. Cek dulu tanda lainnya, ya.
2. Popok Bayi Lebih Jarang Basah
Indikator paling mudah melihat cukup tidaknya ASI adalah dari frekuensi BAK bayi.
Normalnya: 6–8 kali BAK per hari.
Kalau kurang dari itu dan urine berwarna kuning pekat, bisa jadi bayi kekurangan cairan karena produksi ASI menurun.
3. Bayi Menyusu Lama Tapi Masih Rewel
Mums mungkin merasa si kecil seperti nggak puas-puas menyusu? Ini bisa berarti aliran ASI sedang lambat, sehingga bayi harus berusaha lebih keras untuk mendapatkannya. Akibatnya, bayi sering tampak frustrasi dan rewel.
4. Hasil Pumping Menurun Drastis
Bagi Mums yang rutin pumping, tanda paling jelas adalah volume ASI perah menurun. Kalau biasanya bisa dapat 100 ml per sesi, tapi sekarang hanya 40–50 ml, artinya tubuh sedang memproduksi lebih sedikit.
Penyebabnya bisa dari stres, kurang tidur, dehidrasi, atau pola makan yang berubah. Yuk, mulai rutin power pumping dan pastikan asupan cairan cukup, Mums!
5. Berat Badan Bayi Tak Naik Sesuai Usia
Menurut IDAI, bayi ASI eksklusif biasanya naik 150–200 gram per minggu di awal bulan.
Kalau berat badannya stagnan atau malah turun, segera konsultasikan ke dokter anak dan periksa apakah asupan ASI-nya cukup.
6. Bayi Jarang Menelan Saat Menyusu
Coba perhatikan suara menelan si kecil. Kalau biasanya terdengar lembut dan teratur, tapi kini jarang terdengar, bisa jadi aliran ASI sedang berkurang. Pastikan posisi pelekatan (latch) bayi benar agar hisapan efektif, ya Mums!
7. Mums Terasa Lelah, Stres, atau Kurang Tidur
Kadang bukan karena fisik payudara, tapi hormon penyebab stres seperti kortisol yang membuat produksi ASI terhambat. Tubuh lelah, pikiran penuh, dan kurang tidur bisa membuat ASI berkurang.
Coba deh Mums, luangkan waktu untuk me time sejenak. Hormon bahagia bisa bantu ASI lancar kembali.
Tabel Perbandingan: ASI Cukup vs Produksi ASI Berkurang
| Tanda | ASI Cukup | Produksi ASI Berkurang |
|---|---|---|
| Payudara | Terasa penuh dan berat sebelum menyusui | Terasa lembek, bahkan setelah jeda lama |
| Frekuensi BAK bayi | 6–8 kali per hari, warna urine jernih | <6 kali per hari, warna urine kuning tua |
| Sikap bayi | Tenang dan kenyang setelah menyusu | Rewel, ingin menyusu terus |
| Hasil pumping | Stabil atau meningkat | Berkurang dari biasanya |
| Suara menelan bayi | Terdengar jelas dan teratur | Jarang terdengar atau tidak ada |
| Berat badan bayi | Naik sesuai usia | Tidak naik atau menurun |
| Kondisi Mums | Segar, cukup tidur | Lelah, stres, kurang cairan |
Tabel ini bisa Mums jadikan panduan cepat untuk mengenali apakah produksi ASI sedang dalam kondisi optimal atau perlu perhatian ekstra .
Baca juga: ASI Seret Bikin Panik? Ini Penyebab & Cara Mengatasinya, Mums!
Tips agar Produksi ASI Kembali Lancar
Kalau sudah mengenali tanda-tandanya, berikut beberapa tips yang bisa Mums lakukan:
Susui atau pumping lebih sering. Semakin sering payudara dikosongkan, semakin banyak produksi ASI.
Cukupi cairan tubuh. Minum air putih minimal 2–3 liter per hari.
Konsumsi makanan bergizi dan booster ASI alami. Misalnya daun katuk, kacang almond, atau oatmeal.
Istirahat cukup dan kelola stres. Tidur berkualitas bantu hormon oksitosin bekerja optimal.
Gunakan penyimpanan ASI yang aman. Pastikan ASI disimpan di freezer khusus ASI agar kualitas tetap terjaga.
Solusi Simpan ASI Aman dan Praktis Bersama Mum ‘N Hun
Produksi ASI yang menurun bukan akhir dunia, Mums. Dengan mengenali tanda-tandanya lebih awal, menjaga asupan nutrisi, dan mengelola stres, Mums bisa pelan-pelan memulihkan produksinya.
Dan tentu, agar stok ASI tetap awet dan higienis, Mums butuh tempat penyimpanan yang aman dan praktis. Sejak 2010, Mum ‘N Hun telah menjadi pionir dalam layanan sewa freezer ASI di Jabodetabek, membantu lebih dari 700 ibu menyusui menjaga kualitas ASI tetap optimal di rumah.
Penulis: Santika Reja
Editor: Santika Reja
Terakhir disunting: November 3, 2025

